Your Ad Here

Rabu, 24 September 2008

Animasi Basmallah (2)

ada beberapa (koleksi1, koleksi2, kolesi3, koleksi4, koleksi5, koleksi6)

ada beberapa (koleksi1, koleksi2, kolesi3, koleksi4, koleksi5, koleksi6)

Selasa, 23 September 2008

Doa Bulan Romadhon


artinya: "Wahai Tuhanku, para peminta telah berdiri dipintu-Mu dan tidak layak dibiarkan oleh-Mu, perahu orang-orang miskin terlah berdiri di atas pantai lautan kemuliaan-Mu, semua mengharapkan lewatnya waktu rahmat dan nikmat-Mu. Wahai Tuhanku, jika Engkau tidak memuliakan di dalam bulan yang mulia ini, kecuali kepada orang-orang yang ikhlas kepada-Mu melakukan puasa, lalu bagaimanakah orang yang bergelimpangan dengan dosanya. Wahai Tuhanku, bila Engkau tidak memahami kecuali kepada orang-orang yang beramal, lalu bagaimana pula bagi yang tidak beramal. Wahai Tuhanku, beruntunglah orang-orang yang melakukan puasa dan berbahagialah orang-orang yang beribadah didalam harinya, maka rahmatilah dengan rahmat dari-Mu, bahagiakanlah kami dengan anugerah dan belas kasih-Mu, ampunilah kami semua dengan rahmat-mu, wahai Dzat yang paling belas kasihan. Semoga Alloh melimpahkan sholawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sekeluarga dan para sahabat beliau. Semoga segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam."



Senin, 22 September 2008

Animasi BASMALLAH (128 x 160 pixel)

jika menginginkan koleksi yang lainnya (ada beberapa), silahkan download disini dan disini.

Jumat, 12 September 2008

Bacaan Barzanji (Habib Ali)

Dari beberapa file audio yang kami posting disini ternyata File Barzanji Jamuro Surakarta ternyata banyak sekali peminatnya. Kebetulan beberapa waktu yang lalu dikasih teman VCD pembacaan Barzanji yang lainnya dan sudah kami ambil file audionya saja. Nggak ada salahnya jika kami posting juga. Semoga aja banyak yang tertarik untuk download.

Jumat, 05 September 2008

Ad Diba'i

Ad Diba'i (file1 dan file 2, kedua file ini satu kesatuan), satu karya Mawlid yang masyhur dalam dunia Islam ialah Mawlid yang dikarang oleh seorang ulama besar dan ahli hadits iaitu Imam Wajihuddin 'Abdur Rahman bin Muhammad bin 'Umar bin 'Ali bin Yusuf bin Ahmad bin 'Umar ad-Diba`ie asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi`i.

Beliau dilahirkan pada 4 haribulan Muharram tahun 866H dan wafat hari Jumaat 12 Rajab tahun 944H. Beliau adalah seorang ulama hadits yang terkenal dan tiada tolok bandingnya pada masa hayatnya. Beliau mengajar kitab Shohih Imam al-Bukhari lebih dari 100 kali khatam. Beliau mencapai darjat Hafiz dalam ilmu hadits iaitu seorang yang menghafal 100,000 hadits dengan sanadnya. Setiap hari beliau akan mengajar hadits dari masjid ke masjid. Di antara guru-gurunya ialah Imam al-Hafiz as-Sakhawi, Imam Ibnu Ziyad, Imam Jamaluddin Muhammad bin Ismail, mufti Zabid, Imam al-Hafiz Tahir bin Husain al-Ahdal dan ramai lagi. Selain daripada itu, beliau juga seorang muarrikh, yakni ahli sejarah, yang terbilang. Di antara kitab karangannya ialah:-

* "Taisirul Wusul ila Jaami`il Usul min Haditsir Rasul" yang mengandungi himpunan hadits yang dinukil daripada kitab hadits yang 6.
* "Tamyeezu at-Thoyyib min al-Khabith mimma yaduru 'ala alsinatin naasi minal hadits" sebuah kitab yang membezakan hadits sahih dari selainnya seperti dhaif dan maudhu.
* "Qurratul 'Uyun fi akhbaril Yaman al-Maimun".
* "Bughyatul Mustafid fi akhbar madinat Zabid".
* "Fadhail Ahl al-Yaman".

sumber: http://bahrusshofa.blogspot.com/search/label/Mawlid 1

BURDAH

Burdah (audio dan text pdf) yang selama ini kita kenal tidak hanya tertuju kepada gubahan-gubahan al-Bushiri. Burdah ternyata juga memiliki akar yang kuat dalam budaya dan kesejarahan sastra di masa Rasulullah SAW.

A. Burdah Masa Nabi Muhammad saw.

Barangkali, selama ini kita, kalangan pesantren, hanya mengenal Burdah karya al-Bushiri semata. Padahal, ada kasidah Burdah lain yang muncul jauh sebelum al-Bushiri lahir (abad ke tujuh H, atau abad tiga belas M.). Kasidah itu adalah bait-bait syair yang di gubah oleh seorang sahabat yang bernama lengkap Ka’ab bin Zuhair bin Abi Salma al-Muzny. Sebagai ungkapan persembahan buat Nabi Muhammad Saw. Ka’ab termasuk salah seorang Muhadrom, yakni penyair dua zaman: Jahiliyah dan Islam.

Ada kisah menarik dibalik kemunculan Burdah Ka'ab bin Zuhair ini. Mulanya, ia adalah seorang penyair yang suka menjelek-jelekkan Nabi dan para sahabat dengan gubahan syairnya, kemudian ia lari untuk menghindari luapan amarah para sahabat Nabi.

Pada peristiwa Fathu Makkah (penaklukan kota Mekah), saudara Ka'ab yang bernama Bujair bin Zuhair berkirim surat padanya yang berisikan antara lain: anjuran agar Ka'ab pulang dan menghadap Rasulullah. Ka'ab-pun kembali dan bertobat. Lalu ia berangkat menuju Madinah dan menyerahkan dirinya kepada Rasul melalui perantaraan sahabat Abu Bakar. Diluar dugaan Ka'abb, ia justru mendapat kehormatan istimewa dari baginda. Begitu besarnya penghormatan itu, sampai-sampai Rasul rela melepaskan Burdah (jubah yang terbuat dari kain wol/sufi)nya dan memberikannya pada Ka'ab.

Dari sini, Ka'ab kemudian menggubah qasidah madahiyah (syair-syair pujaan) sebagai persembahan pada baginda Nabi yang terkenal dengan nama kasidah “Banat Su’ad� (Wanita-wanita Bahagia.) Kasidah ini terdiri dari 59 bait, dan disebut juga kasidah Burdah. Di antara prosa berirama gubahan Ka'ab adalah Aku tahu bahwa Rasul berjanji untuk memaafkanku/dan pengampunannya adalah dambaan setiap insan/Dia adalah pelita yang menerangi mayapada/pengasah pedang-pedang Allah yang terhunus

Burdah (jubah) pemberian Nabi itu, kemudian dibeli oleh sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan dari putra Ka’ab. Dan biasa dipakai oleh khalifah-khalifah setelah Mu’awiyah pada hari-hari besar.

B. Burdah Al-Bushiri

Kasidah Burdah karya Syaikh al-Bushiri, adalah salah satu karya sastra Islam paling populer. Ia berisikan sajak-sajak pujian kepada Nabi Muhammad Saw. yang biasa dibacakan pada setiap bulan maulid/Rabiul Awal, bahkan di beberapa belahan negeri Islam tertentu, Burdah kerapkali dibacakan dalam setiap even.

Sajak-sajak pujian untuk Nabi dalam kesusastraan Arab di masukkan dalam genre (bagian) al-madaih al-Nabawiyah. Sedang dalam kesusastraan Persia dan Urdu, dikenal sebagai kesusastraan na’tiyah (bentuk plural na’t yang berarti pujian). Dalam tradisi sastra Arab, al-mada’ih atau na’tiyah mula-mula ditulis oleh Hasan ibnu Tsabit, Ka’ab bin Malik dan Abdullah bin Rawahah. Sedang yang paling terkenal ialah Ka’ab bin Zuhair.

Pada abad ke-11 H., muncul seorang penyair al-madaih terkemuka, Sa’labi, yang juga seorang kritikus sastra. Namun munculnya al-Bushiri dengan Burdahnya, sebagaimana munculnya karya Majduddin Sana’i dalam bahasa Persia, al-madaih atau na’tiyah mencapai fase baru, yaitu tahapan sufistik, karena bernuansa nafas tasawuf. Lahirnya karya kedua penyair ini yang membuat puisi al-madaih berkembang pesat dalam kesusastraan Islam. Khusus karya al-Bushiri, selain sangat populer, ia juga sangat besar pengaruhnya terhadap kemunculan berbagai bentuk kesenian umat Islam. Karya al-Bushiri juga memberikan pengaruh yang tidak sedikit dalam mengoptimalkan metode dakwah Islamiyah, pendidikan dan ilmu retorika (ilmu Badi’ )

Nama Burdah muncul setelah pengarangnya mengemukakan latar belakang penciptaan karya monumentalnya ini. Ketika al-Bushiri mendapat serangan jantung, sehingga separuh tubuhnya lumpuh, dia berdoa tak henti-hentinya sembari mencucurkan air mata, mengharapkan kesembuhan dari Tuhan. Kemudian dia membacakan beberapa sajak pujian. Suatu saat dia tidak dapat menahan kantuknya, lantas tertidur dan bermimpi. Dalam mimpinya, ia berjumpa Nabi Muhammad saw. Setelah Nabi menyentuh bagian tubuhnya yang lumpuh, beliau memberikan jubah sufi (Burdah) kepada al-Bushiri “Kemudian aku terbangun dan kulihat diriku telah mampu berdiri seperti sediakala� ujar Syekh al-Bushiri.

Awalnya, al-Bushiri memberi nama karyanya ini dengan nama kasidah Mimiyah, karena bait-bait sajaknya diakhiri dengan huruf Mim, selanjutnya kasidah ini dikenal dengan kasidah Bara’ah, sebab menjadi cikal bakal sembuhnya sang pujangga dari kelumpuhannya. Hanya saja nama “kasidah Burdah� lebih populer di kalangan umat Islam dibanding sebutan yang lain.

Kasidah Burdah terdiri atas 162 sajak dan ditulis setelah al-Bushiri menunaikan ibadah haji di Mekkah. Dari 162 bait tersebut, 10 bait tentang cinta, 16 bait tentang hawa nafsu, 30 tentang pujian terhadap Nabi, 19 tentang kelahiran Nabi, 10 tentang pujian terhadap al-Qur’an, 3 tentang Isra’ Mi’raj, 22 tentang jihad, 14 tentang istighfar, dan selebihnya (38 bait) tentang tawassul dan munajat.

Kasidah Burdah telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia; seperti Persia, India, Pakistan, Turki, Urdu, Punjabi, Swahili, Pastun, Indonesia, Sindi dan lain-lain. Di Barat, ia telah diterjemahkan antara lain ke dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol dan Italia.



Buletin Istinbat, Edisi Khusus Bulan R. Awal 1425 H

Kamis, 04 September 2008

MP3 Adzan

Bukan hal aneh jika disebutkan kata Adzan. Tapi nggak ada salahnya kami sajikan, siapa tahu ada yang mau ngajari keponakan atau putra-putrinya Adzan. Kami ada koleksi beberapa jenis, tapi saat ini kami sampaikan salah satunya saja.

Simthud Duror

Simthud Duror merupakan salah satu bacaan Maulid yang juga banyak digunakan oleh orang-orang Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia, disamping Maulid Barzanji dan Maulid Ad Dibai serta yang yang lainnya.
Simthud Duror, karya Al Habib Al Imam Al Allamah Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi (1259 - 1333H/1839 - 1913 M). Simthud Duror fi Akhbaar Maulid Khairil Basyar wa Maa Lahu min Akhlaaq wa Aushaaf wa Siyar (Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlaq, Sifat dan Riwayat Hidupnya).
Pada posting yang sebelumnya kami sajikan file Simthud Duror dengan ukuran yang lumayan besar sehingga agak menyulitkan pada proses downloadnya. Berikut ini kami sajikan yang sudah dikompres, dengan konsekwensi kualitasnya memang agak turun. Tapi semoga tidak mengurangi kenyamanan saat menikmatinya.

Mengenal Pengarang Maulid Al Barzanji

Sayyid Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim bin Muhammad bin Rasul Al Barzanji, pengarang Maulid Barzanji, adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad SAW dari keluarga Sadah Al Barzanji yang termasyur, berasal dari Barzanj di Irak. Beliau lahir di Madinah Al Munawwaroh pada 1126 H (1714M). Datuk-datuk Sayyid Ja'far semuanya ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan amalnya, keutamaan dan keshalihannya. Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki dalam Hawl al-Ihtifal bi Dzikra al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarif pada halaman 99 menulis sebagai berikut: "Al-Allamah Al-Muhaddits Al-Musnid As Sayyid Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim Al Barzanji adalah mufti Syafi'iyyah di Madinah Al Munawwaroh. Terdapat perselisihan tentang tahun wafatnya. Sebagian menyebutkan, beliau meninggal pada tahun 1177H (1763M). Imam Az-Zubaid dalam Al-Mu'jam Al-Mukhtash menulis, beliau wafat tahun 1184 H (1770M). Imam Az-Zubaid pernah berjumpa beliau dan menghadiri majelis pengajiannya di Masjid Nabawi yang Mulia.
Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyur dan terkenal dengan nama Mawlid al Barzanji. Sebagian ulama menyatakan nama karangannya tersebut adalah 'Iqd al-Jawhar fi Mawlid an-Nabiyyil Azhar. Kitab Maulid karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan Khulasah (ringkasan) sirah nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rosul, hijrah, akhlaq, peperangan hingga wafatnya"